Kamis, 01 April 2010

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam majelis ta’lim kaum ibu dalam pembinaan keluarga. Untuk itu penulis ingin mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis ta’lim yang dapat di RW 01. Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01, karena para ibu-ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis ta’lim Nurul Yaqin, majelis ta’lim Raudhatul Jannah dan majelis ta’lim As Shobirin di RW 01 kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari 2005.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam metodologi penelitian, Kelompok besar obyek penelitian disebut dengan populasi subyek atau populasi penelitian, sedangkan bagian dari kelompok yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample penelitian.!

Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan

pendidikan agama Islam majelis ta’lim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang.

Tiga majelis ta’lim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai

jumlah jama’ah yang relatif. Yaitu kurang lebih 150 orang, sedangkan yang dijadikan

sampel adalah sebanyak 120 orang.
D.Instrumen Pengumpulan Data

Sumber data penelitian ini adalah jama’ah kaum ibu yang mengikuti kegiatan
pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan

Mampang Prapatan Jakarta Selatan.

Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk :
1. Observasi

Dalam pengumpulan data, penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga

penulis mendapatkan data yang lebih obyektif. yaitu dengan mengadakan

pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis ta’lim

Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang

kondisi obyektif tiga majelis ta’lim, yaitu tentang keadaan guru, anggota majelis taklim dan kitab yang diajarkan
2.Wawancara

Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi

dari terwawancara. Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung

dengan pimpinan Majlis Ta’lim.

3.Angket.

Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk mendapatkan jawaban dari responden. Adapunj respondennya adalah sampel yang terdiri dari jama’ah Majlis Ta’lim yang mengikuti pengajian di Majlis ta’lim, dan yang diteliti sebanyak 120 orang.

E. Metode Penelitian.

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah :

1. Metode Penelitian Kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan data-data atau

informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan

sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti.

2. Metode penelitian lapangan, yaitu mengumpulkan data-data dan informasi

yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di

RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.


F. Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan

deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti, sehingga dapat diperoleh kesimpulan.

Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis, karena

data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif, maka dengan

sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis .

Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan . Yang dianalisa adalah data tentang

kegiatan Majlis Ta’lim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak,

yang bersumber dari hasil observasi, wawancara dan angket.

Data kualitatif, yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud

angka dengan cara menggunakan, mengklasifikasikan, mentabulasikan dan

selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk

memperoleh hasil penelitian. Untuk data kuantitatif penulis menggunakan

perhitungan persentase dari hasil angket .



N0.

01

02

04

05

06

07

08

09

10
RUMUS PERHITUNGAN

Prosentase

100 %

90 % - 99 %

60 % - 89 %

51 % - 59 %

- 50 %

40 % - 49 %

10 % - 39 %
1
%

0
-
9
%
%
Penafsiran

Seluruhnya

Hampir seluruhnya

Sebagian besar

Lebih dari setengahnya

Setenganhnya

Hampir setengahnya

Sebagian kecil

Sedikit sekali

Tidak ada sama seklai
Sedangkan rumus perhitungannya adalah :
X = F/N x 100 %
Keterangan :
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan


BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan

Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu: Bapak H. Abdul

Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja

yang dilakukan oleh warga setempat . Penulis juga menguraikan hasil wawancara

kepada tiga pimpinan majelis ta’lim serta menyebarkan angket kepd kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01 .
A. Profil Tiga Majelis Ta’lim
1. Gambaran Umum

Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan
merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya. Luas daerahnyakurang lebih 15 Ha dengan jumlah penduduk 1.400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8 Rt.

Batas-batas wilayahnya :
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga

- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang

- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran


Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak, seperti : Senam

kesehatan untuk manula, keterampilan memasak, keterampilan menjahit, kegiatan

kepemudaan, yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang

merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu,

khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam.

Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis

ta’lim hampir disetiap RT di RW 01ada majlis ta'lim. majelis-majelis ta'lim tersebut lebih banyak dikelola oleh kaum ibu, sehingga banyak aktivitas aktivitas majelis

ta’lim diramaikan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah banyak memiliki waktu luang. Kegiatan majelis ta’lim di RW 01 sifatnya pengajian biasa yang tidak mengikat. Pemberi materi terdiri dari para Ustadz/Ustadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki.

Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini, karena lokasi

penelitian dekat dengan rumah penulis.
2. Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Ta’l !"

a. Majelis ta’l !"Himmatun Nisa

Majelis Ta’lim ini dipimpin oleh seorang uztadzah Hj.Kartini dengan jumlah jama’ah lebih dari lima puluh orang.terletak antara Rt 007 & Rt 008 RW 01. Majelis ta’l !" Himmatun Nisa didirikan

pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf. Kegiatan pengajian kaum ibu

ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran sebagai berikut :

- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH. Khazruni Ishaq M.A,

metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab

- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH. Abdul Halim Husin,

metode yang digunakan adalah metode ceramah

- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH. Khazruni Ishaq M.A dan

Ustadzah Hj. Kartini, metode yang digunakan adalah metode ceramah Majelis ta’lim Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan- kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda, peringatan hari- hari besar Islam ( Maulid Nabi, Isra’ mi'raj, Muharam ) serta pengajian bulanan antar Majelis ta’lim RW 01. Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan majelis ta'lim dibantu oleh 2 orang pengurus majlis ta'lim yaitu Bapak Mardian dan Bapak H.Misan

b. Majelis Ta’l im daarul hikmah al-Madaniyah

Majelis ta’lim ini dipimpin oleh uztadzah Hj.umamah dengan jumlah jamaahnya lebih dari 50 orang. Majelis ta’lim ini terletak antara RT 009 dan 010 RW 01 Kelurahan Tegal Parang, didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah

wakaf. Kegiatan pengajian di majelis ta’lim ini membahas tentang tafsir Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs . H. Syarifuddin yang diadakan setiap hari Selasa siang, sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Qur'an dipimpin langsung oleh ketua majelis ta’lim ibu Hj.umamah yang merupakan pengajian rutin setiap sore

Majelis ta’lim daarul hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan- kegiatan hari-hari besar Islam sperti: peringatan maulid Nabi Muhammad saw, Isra’dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jama’ah majlis ta'lim diantaranya santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi .

c . Majelis Ta’l !"Nurul Huda

Majelis ta’l !" ( ". . % +'("-'.'"&'06("?>A?". - !- ("7l$0"8#&.9'0"
dan Ustadzah Hj. Aisyah Ahmad dengan jumlah jama’'0"l$* 0".'% "C="7%'(,4"5'/$l #"

ta’l !" ( "&$%l$&'+". &$(,'0-tengah wilayah RW 01 tepatnya di Rt 006 dengan status

tanah wakaf.

Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al-

Qur’'(1"+'/ '("&'@# %"B'l'lain, kajian hadits, kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf

Al-Qur’'(1" )'(," . - !- (" 7l$0" 8#&'.9'0"
mengadakan kegiatan peringatan hari-hari besar Islam, seperti Maulid Nabi , Isra’"

Miraj dan Muharram.
B.
Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Ta’lim.

TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban

a. 20 30 tahun

b. 30 - 40 tahun

c. 40 - 60 tahun
Frekwensi

15

25

65
Persentase ( % )

12,5

20,83

54,17


38
d. Di atas 60

Jumlah
15

120
12,50

100,00
Dengan memperhatikan tabel I, dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti

pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 54,17 %, ini dapat

dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan

amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat, begitupula responden yang berusia

30 40 tahun ( 20,83 % ). Sedangkan responden yang berusia 20 30 tahun ( 12,50 %),

ini dapat dianalisa, walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi,

mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan

usia tua.

TABEL 2

Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban

a. SD

b. SMP

c. SMA

d. Perguruan Tinggi

Jumlah
Frekwensi

40

32

32

16

120
Persentase ( % )

33,33

26,67

26,67

13,33

100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu

yang mengikuti pengajian di majlis ta’l !1"@%$+D$(# "l$* 0"*$#'%"'.'l'0"& (,+'&"EF"


39
dengan persentase 33,33 %, namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian

kecil yang berpendidikan rendah, akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam

mengikuti kegiatan di majlis ta’l !" ( 4"G$, &6"/6,'".$(,'("& (,+'&"-$(. . +'(")'(,"

lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di

majlis ta’l !4

TABEL 3

Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban

a. 1 2 Tahun

b. 2 3 Tahun

c. 3 4 Tahun

d. lebih dari 4 Tahun

Jumlah
Frekwensi

5

20

30

65

120
Persentase ( % )

4,17

16,67

25

54,17

100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar

lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 54,17 %.

Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jama’'0" )'(," !$(, +6& "

pengajian sudah cukup lama. Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik,

karena dilihat dari table sedikit sekali jama’'0" )'(," l'!'()'" ?-2 tahun dengan

persentase 4,17 %


40
Alternatif Jawaban

a. Tanya jawab

b. Ceramah

c. Diskusi

d. Ceramah & Tanya jawab

Jawaban
TABEL 4

Metode yang sering digunakan

Frekwensi

5

85

0
30

120
Persentase ( % )

4,17

70,83

0

25

100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi, metode

yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 70,83 %.

Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu

usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih

banyak SD. Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab

( 25 % ) yang digunakan dalam pengajian ini.

TABEL 5

Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban

a. Fiqih

b. Tafsir Al-Qur’'(

c. Tasawuf
Frekwensi

65

73

0
Persentase ()

54,17

60,83

0


41
d. Hadits
Jawaban
27

120
22,5

100
Pada tabel 5, dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir

Al-Qur’'("H"I=1JK"L"M".'("l$* 0".'% "H"CN1?A % ), ini dapat dianalisa bahwa sebagian

besar materi tafsir Al-Qur’'(".'("@ O 0"'.'l'0"!'&$% ")'(,"!$!'(,". *6&60+'(". "

masyarakat saat ini, khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan

langsung dengan kehidupan sehari-hari, sehingga menimbulkan ketertarikan untuk

tetap menghadiri pengajian.

TABEL 6

Ketertarikan jama’ah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban

a. Ustdz/Ustadzahnya

b. Materinya

c. Metodenya

d. Jama’'0()'

Jawaban
Frekwensi

45

80

20

30

120
Persentase ()

37,50

66,67

16,67

25

100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah
penguasaan materi oleh si
pendidik, hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam

pengajian sebagian besar disenangi jama’'0"+'%$('"-'%'"6#&'.9P8#&'.9'0()a cukup


42
menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 66,67 % dari

responden yang ada. Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat

menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir

dalam pengajian didukung pula oleh Ustdz/Ustadzahnya ( 37,50 % )

TABEL 7

Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban

a. Ingin menuntut ilmu

b. Memanfaatkan waktu Luang

c. Mencari teman

d. Mencari pahala

Jawaban
Frekwensi

65

8

15

73

120
Persentase ()

54,17

6,67

12,50

60,83

100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan

jama’'0" !$(, +6& " -$(,'/ '(" '.'l'0" (, (" !$(6(&6&" l!6" HCN1?A" L" M" .'(" (, ("

mencari pahala ( 60,83 ). Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa

menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin

menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat


43
Alternatif Jawaban

a. Keinginan sendiri

b. Keluarga

c. Teman

Jumlah
TABEL 8

Motivasi Mengikuti Pengajian

Frekwensi

115

2

3

120
Persentase ()

95,83

1,67

2,50

100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden (

95,83 % ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar

keinginan sendiri. Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang

peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Ta’l !4"E$.'(,+'("

sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (2,50 % )

dan keluarga ( 1,67 % ).

TABEL 9

Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban

a. ada

b. Tidak ada

c. Biasa saja

Jumlah
Frekwensi

0

88

32

120
Persentase ()

0

73,33

26,67

100


44
Pada tabel 9, dapat diketahui bahwa sebagian besar (73,33 % ) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan. Ini dapat diperkirakan bahwa

lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian.

Bigitu pula sebagian kecil responden (26,67 %) menyatakan bahwa lingkungan biasa

saja, ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti.

TABEL 10

Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam

Setelah Mengikuti Majelis Ta’lim
Alternatif Jawaban

1 , Banyak bertambah

2 . Sedikit

3 . Tidak bertambah

4 . Biasa saja

Jumlah
Frekwensi

95

15

0

10

120
Persentase ()

79,17

12,50

0

8,33

100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (79,17%) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah. Hal ini

dapat diperkirakan, karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit,

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian, sedangkan sebagian kecil (12,50 %)


45
responden menyatakan sedikit bertambah. Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik .
Alternatif Jawaban

a. Papan tulis

b. Speaker

c. Tidak Ada

Jumlah
TABEL 11

Kekurangan Alat Dalam Pendidikan

Frekuensi

40

0

80

120
Persentase (%)

33,33 (%)

0 (%)

66,67 (%)

100 (%)
Memperhatikan pada tabel 11, dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan

pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (66.67 %)

responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang

dilaksanakan di Majlis Ta’l !4" <'l" ( " .'-'&" . '('l # # tidak adanya kekurangan

dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong

sederhana dan mudah didapat. /sedangkan sebagian kecil (33.33 %) yang menyatakan

kekurangan dalam alat pendidikan .

TABEL 12

Hambatan Dari Pengajar


46
Alternatif Jawaban

a. Suara kurang jelas

b. Tidak ada

c. Kurang menguasai materi

Jumlah
Frekwensi

5

115

0

120
Persentase ()

4.17

95.83

0

100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (95,83 %) responden

menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar. Dan sedikit sekali (4,17 %) responden

yang menyatakan suara kurang jelas. Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan

yang berarti dari faktor pengajar, ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi

keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Ta’l !4

TABEL 13

Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban

a. Fiqih

b. Tafsir Al-Qur’'(

c. Hadits

Jumlah
Frekwensi

50

54

16

120
Persentase ()

41,67

45,06

13,33

100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi

oleh responden adalah materi tafsir Al-Qur’'("HNC1=N"L) dan materi fiqih (41,67 %)


47
hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian-

kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari.
Alternatif Jawaban

a. Ada

b. Tidak ada

c. Kadang-Kadang

Jumlah
TABEL 14

Penggunaan Metode Tanya Jawab

Frekwensi

35

18

67

120
Persentase ()

29,17

15

55,83

100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan

pengajian lebih dari setengahnya (55,83 %) responden menyatakan bahwa kadang-

kadang saja tanya jawab dilaksanakan, dan sebqagian kecil dari responden (29,17 %)

menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Ta’l !"&$%#$*6&4"<'l" ( ".'-'&"

dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh Ustdz/Ustadzahnya, karena kondisi jama’'0()'")'(,"

secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda, karena perbedaan latar

belakang pendidikan.

TABEL 15


48
Alternatif Jawaban

a. Memiliki

b. Sebagian memiliki

c. Tidak memiliki

Jumlah
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari

Frekwensi

85

25

10

120
Persentase ()

70,83

20,83

8,33

100
Dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan

hal ini terbukti dengan persentase (70,83 %), dengan demikian responden sangat

antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang

memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 20,83 % ).

Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil, dengan baik. Hal

tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (79,17%) responden

menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah. Hal ini

dapat diperkirakan, karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit,

sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin

bertambah setelah mengikuti pengajian, sedangkan sebagian kecil (12,50 %)

responden menyatakan sedikit bertambah. Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum

mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik .


49
Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian

sebagian besar disenangi jama’'0"+'%$('"-'%'"6#&'.9P8#&'.9'0()'"Q6+6-"!$(,6'#' "

materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 66,67 % dari responden yang

ada. Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan

membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam

pengajian didukung pula oleh Ustdz/Ustadzahnya ( 37,50 % )

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan

oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta

Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang

dilaksanakan di majelis ta’lim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang

Prapatan Jakarta Selatan, maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut :

A. Kesimpulan

1. Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis ta’lim RW 01

yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan

mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya, hal

ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak

menimbulkan ketertarikan para jama’ah yang dilihat dari persentase 66,67 %

jama’ah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam

pengajian

2. Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi

masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam,

baik drai pengajar, waktu, lingkungan maupun alat-alat pendidikan.

3. Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis

ta’lim kaum ibu

a- Adalah kepatuhan dari jama’ahnya
49


50
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu

pengetahuan agama.

c- Keteladanan ustadz/ustadzah

d- Materi yang menarik
B. Saran-Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut :

1. Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan

pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal

Parang, dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan

ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi

negatif.

2. Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat

hendaklah para Ustadz/Ustadzah berperan aktif untuk membantu mencari

solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta

membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan.

3. Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01

Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan

kegiatan-kegiatan di majelis ta’lim yang dipimpin kaum ibu


DAFTAR PUSTAKA
______________, Kapita Selekta Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1991, cet.ke-1
Ali, H. Muhammad, Strategi Penelitian Pendidikan, Bandung: Angkasa, 1993,
cet.ke-4
Ali, Hamdani, Filsafat Pendidikan, Yogyakarta: Kota Kembang, 1987
Aly, Heri, Noer, Drs, M.A, dan Drs. H. Munzier, S, M.A, Watak Pendidikan Islam,
Jakarta: Friska Agung Insani, 2003, cet.ke-2
Arifin, Muzayyin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1994, cet.ke-4
Azizy, A. Qodri, Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial, Semarang:
Aneka Ilmu, 2003, cet. ke-2
Djamaluddin, Drs, dan Drs. Abdullah Aly, Kapita Selekta Pendidikan Islam,
Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999, cet.ke-2
Dradjat, Zakiyah, Dr, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, cet.ke-3
Kalali, M. As’ad, Kamus Arab Indonesia, Jakarta: Bulan Bintang, 1987,cet.ke2
Muhaimin, Drs, M.A, Ilmu Pendidikan Islam, Surabaya: Karya Abditama
Mukhtar, Dr, M.Pd, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: CV.
Misaka Galiza, 2003, cet.ke-1
Poerwadarminto, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I, Jakarta: Balai
Pustaka, 1996, cet.ke-4
Purwanto, Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: Rosda Karya,
1992, cet.ke-5
Ramayulis, Dr, M.A, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 1994, cet.ke-1
Tim Penulis, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi, Jakarta:Ceqda, 2007
Zainuddin, Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali, Jakarta: Bumi Aksara,1991,
cet.ke-1
Zuahairini, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, cet.ke-2
51

Tidak ada komentar:

Posting Komentar