Jumat, 02 April 2010

lanjutan...maaf muoh yank..kurang lengkap poniang palo kak..nak lolok lu muoh..he...he..mmmmmmuuuuucccaaahhhh
ELVA SUSANTI AL-KAMPARI

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendidikan agama dalam majelis ta’lim kaum ibu dalam pembinaan keluarga. Untuk itu penulis ingin mendapatkan informasi atau gambaran tentang beberapa kegiatan majelis ta’lim yang dapat di RW 01. Faktor yang pemilihan majelis taklim di RW 01, karena para ibu-ibu yang datang ke pengajian ini datang dari berbagai daerah dan profesi yang plural.
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penulis memilih tempat yang menjadi lapangan penelitian adalah majelis ta’lim Nurul Yaqin, majelis ta’lim Raudhatul Jannah dan majelis ta’lim As Shobirin di RW 01 kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Desember 2004 sampai 15 Januari 2005.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam metodologi penelitian, Kelompok besar obyek penelitian disebut dengan populasi subyek atau populasi penelitian, sedangkan bagian dari kelompok yang mewakili kelompok besar itu disebut dengan sample subyek atau sample penelitian.!
Penelitian ini meliputi warga masyarakat muslim yang ikut dalam kegiatan pendidikan agama Islam majelis ta’lim kaum ibu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang.
Tiga majelis ta’lim yang penulis ambil sebagai objek penelitian mempunyai jumlah jama’ah yang relatif. Yaitu kurang lebih 150 orang, sedangkan yang dijadikan sampel adalah sebanyak 120 orang.
D.Instrumen Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah jama’ah kaum ibu yang mengikuti kegiatan pengajian yang diselenggarakan di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan.
Adapun Instrumen pengukuran penelitian berbentuk :
1. Observasi
Dalam pengumpulan data, penulis turun langsung ke lokasi penelitian sehingga penulis mendapatkan data yang lebih obyektif. yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap masalah yang diteliti di tiga majelis ta’lim
Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang kongkrit tentang kondisi obyektif tiga majelis ta’lim, yaitu tentang keadaan guru, anggota majelis taklim dan kitab yang diajarkan
2.Wawancara
Wawancara sering juga disebut dengan interview atau questionare lisan adalahsebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung dengan pimpinan Majlis Ta’lim.
3.Angket.
Angket ini merupakan daftar pertanyaan mengenai suatu hal untuk mendapatkan jawaban dari responden. Adapunj respondennya adalah sampel yang terdiri dari jama’ah Majlis Ta’lim yang mengikuti pengajian di Majlis ta’lim, dan yang diteliti sebanyak 120 orang.
E. Metode Penelitian.
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian adalah :
1. Metode Penelitian Kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan data-data atau informasi yang didapat dari kajian-kajian sumber bacaan yang digunakan sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah-masalh yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.
2. Metode penelitian lapangan, yaitu mengumpulkan data-data dan informasi yang diperoleh secara langsung yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dari wilayah atau tempat yang dijadikan obyek penelitian yaitu di RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
F. Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya dioleh dan deskripsikan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti, sehingga dapat diperoleh kesimpulan.
Dalam tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis, karena data yang diperoleh penelitian ini lebih banyak bersifat kualitatif, maka dengan sendirinya dalam penganalisaan data-data penulis lebih banyak menganalisis .
Data kualitatif dikemukakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kategori pendidikan dapat diambil kesimpulan . Yang dianalisa adalah data tentang kegiatan Majlis Ta’lim dan upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan akhlak, yang bersumber dari hasil observasi, wawancara dan angket.
Data kualitatif, yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud angka dengan cara menggunakan, mengklasifikasikan, mentabulasikan dan selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik sederhana untuk memperoleh hasil penelitian. Untuk data kuantitatif penulis menggunakan perhitungan persentase dari hasil angket .


RUMUS PERHITUNGAN
No Prosentase Penafsiran
1 100 %
Seluruhnya
2 90 % - 99 %
Hampir seluruhnya
3 60 % - 89 %
Sebagian besar

4 51 % - 59 %
Lebih dari setengahnya

5 - 50 %
Setenganhnya
6 40 % - 49 %
Hampir setengahnya
7 10 % - 39 %
Sebagian kecil

8 1 % - 9 %
Sedikit sekali

9 0 % Tidak ada sama seklai


Sedangkan rumus perhitungannya adalah :
X = F/N x 100 %
Keterangan :
X = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Keseluruhan
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penulis ingin menguraikan hasil wawancara dengan ketua RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan yaitu: Bapak H. Abdul Chair Murtaha tentang data kondisi wilayah RW 04 dan kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan oleh warga setempat . Penulis juga menguraikan hasil wawancara kepada tiga pimpinan majelis ta’lim serta menyebarkan angket kepd kaum ibu yang mengikuti pengajian di majelis -majelis ta lim di RW 01 .
A. Profil Tiga Majelis Ta’lim
1. Gambaran Umum
Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang Mampang Prapatan Jakarta Selatan merupakan salah satu wilayah yang padat penduduknya. Luas daerahnyakurang lebih 15 Ha dengan jumlah penduduk 1.400 jiwa yang terdiri dari 450 kepala keluarga dari 8 Rt.
Batas-batas wilayahnya :
- Sebelah Selatan = Kelurahan Duren Tiga
- Sebelah Utara = Wilayah RW 07 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Barat = Wilayah RW 01 Kelurahan Tegal Parang
- Sebelah Timur = Kelurahan Pancoran
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di RW 01 sangat banyak, seperti : Senam kesehatan untuk manula, keterampilan memasak, keterampilan menjahit, kegiatan kepemudaan, yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan keagamaan yang merupakan salah satu urat nadi bagi pembinaan agama bagi setiap individu,
khususnya warga wilayah RW 01 yang beragama Islam. Pembinaan keagamaan warga RW 01 banyak dilakukan di majelis-majelis ta’lim hampir disetiap RT di RW 01ada majlis ta'lim. majelis-majelis ta'lim tersebut lebih banyak dikelola oleh kaum ibu, sehingga banyak aktivitas aktivitas majelis ta’lim diramaikan oleh kaum ibu dan memang kaum ibulah banyak memiliki waktu luang. Kegiatan majelis ta’lim di RW 01 sifatnya pengajian biasa yang tidak mengikat. Pemberi materi terdiri dari para Ustadz/Ustadzah setempat sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki.
Alasan kenapa penulis memilih tiga majelis taklim di bawah ini, karena lokasi penelitian dekat dengan rumah penulis.
2. Profil Spesifik dari masing-masing Majelis Ta’lim
a. Majelis ta’l !"Himmatun Nisa
Majelis Ta’lim ini dipimpin oleh seorang uztadzah Hj.Kartini dengan jumlah jama’ah lebih dari lima puluh orang.terletak antara Rt 007 & Rt 008 RW 01. Majelis ta’l !" Himmatun Nisa didirikan pada tanggal 21 April 1985 dengan status tanah wakaf. Kegiatan pengajian kaum ibu ini diadakan setiap hari Sabtu pagi atau satu minggu satu kali dengan materi pelajaran sebagai berikut :
- untuk Materi Fiqih halaqah diajarkan oleh Bapak KH. Khazruni Ishaq M.A, metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab
- untuk materi Tafsir Jalalain diajarkan oleh Bapak KH. Abdul Halim Husin, metode yang digunakan adalah metode ceramah
- untuk materi hadits diajarkan oleh Bapak KH. Khazruni Ishaq M.A dan

Ustadzah Hj. Kartini, metode yang digunakan adalah metode ceramah Majelis ta’lim Himmatun Nisa juga melaksanakan kegiatan- kegiatan keagamaan lainnya seperti santunan anak yatim dan janda, peringatan hari- hari besar Islam ( Maulid Nabi, Isra’ mi'raj, Muharam ) serta pengajian bulanan antar Majelis ta’lim RW 01. Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut pimpinan majelis ta'lim dibantu oleh 2 orang pengurus majlis ta'lim yaitu Bapak Mardian dan Bapak H.Misan
b. Majelis Ta’l im daarul hikmah al-Madaniyah
Majelis ta’lim ini dipimpin oleh uztadzah Hj.umamah dengan jumlah jamaahnya lebih dari 50 orang. Majelis ta’lim ini terletak antara RT 009 dan 010 RW 01 Kelurahan Tegal Parang, didirikan pada tahun 1977 dengan status tanah wakaf. Kegiatan pengajian di majelis ta’lim ini membahas tentang tafsir Jalalain dan Hadits yang dipimpin oleh Ustadz Drs . H. Syarifuddin yang diadakan setiap hari Selasa siang, sedangkan pelajaran membaca dan menulis Al-Qur'an dipimpin langsung oleh ketua majelis ta’lim ibu Hj.umamah yang merupakan pengajian rutin setiap sore.
Majelis ta’lim daarul hikmah al-Madaniyah juga melaksanakan kegiatan- kegiatan hari-hari besar Islam sperti: peringatan maulid Nabi Muhammad saw, Isra’dan kegiatan bakti sosial untuk keluarga jama’ah majlis ta'lim diantaranya santunan anak yatim dan bea siswa pendidikan bagi anak yang berprestasi .
c . Majelis Ta’l !"Nurul Huda
Majelis ta’l !" ( ". . % +'("-'.'"&'06("?>A?". - !- ("7l$0"8#&.9'0"Kegiatan pengajian yang dilakukan cukup banyak diantaranya pengajian Al- Qur’'(1"+'/ '("&'@# %"B'l'lain, kajian hadits, kajian fiqih dan pemberantasan buta huruf Al-Qur’'(1" )'(," . - !- (" 7l$0" 8#&'.9'0" Miraj dan Muharram.
B. Analisis Pelaksanaan Pendidikan Agama di Majelis Ta’lim.
TABEL 1

Usia Kaum Ibu Yang Mengikuti Pengajian
Alternatif jawaban
a. 20 30 tahun

b. 30 - 40 tahun
c. 40 - 60 tahun
Frekwensi
15
25
65
Persentase ( % )
12,5
20,83
54,17

d. Di atas 60
Jumlah
15
120
12,50
100,00
Dengan memperhatikan tabel I, dapat dilihat bahwa kaum ibu yang mengikuti pengajian lebih dari setengahnya berusia 40 60 tahun atau 54,17 %, ini dapat dianalisa walaupun usia responden sudah menjelang tua mereka lebih meningkatkan amal ibadah untuk kehidupannya kelak di akherat, begitupula responden yang berusia 30 40 tahun ( 20,83 % ). Sedangkan responden yang berusia 20 30 tahun ( 12,50 %), ini dapat dianalisa, walaupun usia kaum ibu yang mengikuti pengajian bervariasi, mereka saling memberi motivasi dalam menghadiri pengajian antar usia muda dan usia tua.
TABEL 2
Tingkat Pendidikan
Alernatif jawaban
a. SD
b. SMP
c. SMA
d. Perguruan Tinggi
Jumlah
Frekwensi
40
32
32
16
120
Persentase ( % )
33,33
26,67
26,67
13,33
100
Dari data tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan kaum ibu yang mengikuti pengajian di majlis ta’l !1"@%$+D$(# "l$* 0"*$#'%"'.'l'0"& (,+'&"EF" dengan persentase 33,33 %, namun menurut analisa data yang ada hanya sebagian kecil yang berpendidikan rendah, akan tetapi mereka tetap bersemangat dalam mengikuti kegiatan di majlis ta’l !" ( 4"G$, &6"/6,'".$(,'("& (,+'&"-$(. . +'(")'(," lainnya mereka sangat berperan untuk aktif dalam proses pelaksanaan pengajian di majlis ta’l !4
TABEL 3
Lamanya Mengikuti Pengajian
Alternatif Jawaban
a. 1 2 Tahun
b. 2 3 Tahun
c. 3 4 Tahun
d. lebih dari 4 Tahun
Jumlah
Frekwensi
5
20
30
65
120
Persentase ( % )
4,17
16,67
25
54,17
100
Memperhatikan data tabel 3 dapatlah dilihat bahwa persentase terbesar lamanya mengikuti pengajian adalah lebih dari 4 tahun dengan persentase 54,17 %. Hal ini dapat dianalisa bahwa lebih dari setengahnya jama’'0" )'(," !$(, +6& " pengajian sudah cukup lama. Ini terbukti ukhuwah Islamiyah di RW 01 cukup baik, karena dilihat dari table sedikit sekali jama’'0" )'(," l'!'()'" ?-2 tahun dengan persentase 4,17 %
Alternatif Jawaban
a. Tanya jawab
b. Ceramah
c. Diskusi
d. Ceramah & Tanya jawab
Jawaban

TABEL 4
Metode yang sering digunakan
Frekwensi
5
85
0
30
120
persentase ( % )
4,17
70,83
0
25
100
Memperhatikan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pemberian materi, metode yang paling sering digunakan adalah metode ceramah dengan persentase 70,83 %. Hal ini dianalisa bahwa metode tersebut memang cocok untuk kalangan kaum ibu usia di atas 40 tahun dan juga didukung dengan tingkat pendidikannya yang lebih banyak SD. Disamping itu sebagian kecil metode ceramah ceramah dan Tanya jawab ( 25 % ) yang digunakan dalam pengajian ini.
TABEL 5
Materi yang diberikan (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban
a. Fiqih
b. Tafsir Al-Qur’'(
c. Tasawuf
Frekwensi
65
73
0
Persentase ()
54,17
60,83
0
41
d. Hadits
Jawaban
27
120
22,5
100
Pada tabel 5, dapat diketahui bahwa materi yang sering diberikan adalah tafsir Al-Qur’'("H"I=1JK"L"M".'("l$* 0".'% "H"CN1?A % ), ini dapat dianalisa bahwa sebagian besar materi tafsir Al-Qur’'(".'("@ O 0"'.'l'0"!'&$% ")'(,"!$!'(,". *6&60+'(". " masyarakat saat ini, khususnya kaum ibu yang mengikuti pengajian karena berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari, sehingga menimbulkan ketertarikan untuk tetap menghadiri pengajian.
TABEL 6
Ketertarikan jama’ah dalam pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban
a. Ustdz/Ustadzahnya
b. Materinya
c. Metodenya
d. Jama’'0()'
Jawaban
Frekwensi
45
80
20
30
120
Persentase ()
37,50
66,67
16,67
25
100
Dari salah satu faktor bagi pendidik adalah penguasaan materi oleh si pendidik, hal ini dapat dilihat pada tabel 6 bahwa penyampaian materi dalam pengajian sebagian besar disenangi jama’'0"+'%$('"-'%'"6#&'.9P8#&'.9'0()a cukup menguasai materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 66,67 % dari responden yang ada. Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir
dalam pengajian didukung pula oleh Ustdz/Ustadzahnya ( 37,50 % )
TABEL 7
Tujuan mengikuti pengajian (Jawaban boleh lebih dari satu )
Alternatif Jawaban
a. Ingin menuntut ilmu
b. Memanfaatkan waktu Luang
c. Mencari teman
d. Mencari pahala
Jawaban
Frekwensi
65
8
15
73
120
Persentase ()
54,17
6,67
12,50
60,83
100
Dilihat dari tabel 7 di atas dapat dianalisa bahwa sebagian besar tujuan jama’'0" !$(, +6& " -$(,'/ '(" '.'l'0" (, (" !$(6(&6&" l!6" HCN1?A" L" M" .'(" (, (" mencari pahala ( 60,83 ). Ini dapat diperkirakan bahwa rresponden menyadari bahwa menuntut ilmu tidak memandang usia dan tidak ada batasnya serta responden ingin menambah bekal untuk kehidupan kelak di akherat
Alternatif Jawaban
a. Keinginan sendiri
b. Keluarga
c. Teman
Jumlah
TABEL 8
Motivasi Mengikuti Pengajian
Frekwensi
115
2
3
120
Persentase ()
95,83
1,67
2,50
100
Dari tabel 8 dapat diketahui dengan jelas bahwa hampir seluruh responden ( 95,83 % ) menyatakan bahwa motivasi mereka mengikuti pengajian adalah atas dasar keinginan sendiri. Ini dapat dianalisa bahwa motivasi dalam diri sendiri memegang peranan penting untuk terlaksananya kegiatan pengajian di Majlis Ta’l !4"E$.'(,+'(" sebagian kecil menyatakan motivasi mereka adlah karena dorongan teman (2,50 % ) dan keluarga ( 1,67 % ).
TABEL 9
Hambatan dari lingkungan
Alternatif Jawaban
a. ada
b. Tidak ada
c. Biasa saja
Jumlah
Frekwensi
0
88
32
120
Persentase ()
0
73,33
26,67
100

Pada tabel 9, dapat diketahui bahwa sebagian besar (73,33 % ) responden menyatakan tidak ada hambatan dari lingkungan. Ini dapat diperkirakan bahwa lingkungan sekitar RW 01 cukup tenang tidak menghambat kegiatan pengajian. Bigitu pula sebagian kecil responden (26,67 %) menyatakan bahwa lingkungan biasa saja, ini menunjukan tidak ada hambatan yang berarti.
TABEL 10
Peningkatan Pengetahuan Tentang Agama Islam Setelah Mengikuti Majelis Ta’lim
Alternatif Jawaban
1 , Banyak bertambah
2 . Sedikit
3 . Tidak bertambah
4 . Biasa saja
Jumlah
frekwensi
95
15
0
10
120
Persentase ()
79,17
12,50
0
8,33
100
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa sebagian besar (79,17%) responden menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah. Hal ini dapat diperkirakan, karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit, sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin bertambah setelah mengikuti pengajian, sedangkan sebagian kecil (12,50 %) responden menyatakan sedikit bertambah. Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum
mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik .
Alternatif Jawaban
a. Papan tulis
b. Speaker
c. Tidak Ada
Jumlah
TABEL 11
Kekurangan Alat Dalam Pendidikan
Frekuensi
40
0
80
120
Persentase (%)
33,33 (%)
0 (%)
66,67 (%)
100 (%)
Memperhatikan pada tabel 11, dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan pengajian factor alat pendidikan sangat mendukung yaitu segaian besar (66.67 %) responden menyatakan tidak ada kekurangan dalam alat pendidikan yang dilaksanakan di Majlis Ta’l !4" <'l" ( " .'-'&" . '('l # # tidak adanya kekurangan dalam alat pendidikan karena alat pendidikan yang mereka butuhkan masih tergolong sederhana dan mudah didapat. /sedangkan sebagian kecil (33.33 %) yang menyatakan kekurangan dalam alat pendidikan .
TABEL 12
Hambatan Dari Pengajar
Alternatif Jawaban
a. Suara kurang jelas
b. Tidak ada
c. Kurang menguasai materi
Jumlah
Frekwensi
5
115
0
120
Persentase ()
4.17
95.83
0
100
Pada tabel 12 dapat dikeetahui bahwa hampir seluruhnya (95,83 %) responden menyatakan tidak ada hambatan dari pengajar. Dan sedikit sekali (4,17 %) responden yang menyatakan suara kurang jelas. Ini dapat dianalisis bahwa tidak ada hambatan yang berarti dari faktor pengajar, ini merupakan hal yangsangat menunjang bagi keberhasilan pelaksanaan pengajian pada Majlis Ta’l !4
TABEL 13
Materi Yang Paling Disenangi
Alternatif Jawaban
a. Fiqih
b. Tafsir Al-Qur’'(
c. Hadits
Jumlah
Frekwensi
50
54
16
120
Persentase ()
41,67
45,06
13,33
100
Memperhatikan tabel 13 dapat diketahui bahwa materi yang paling disenangi oleh responden adalah materi tafsir Al-Qur’'("HNC1=N"L) dan materi fiqih (41,67 %) hal ini dapat dianalisis bahwa masyarakat saat ini ingin mengetahui lebih jauh kajian- kajian dalam Islam yang sesuai dengan kehidupan mereka sehari-hari.
Alternatif Jawaban
a. Ada
b. Tidak ada
c. Kadang-Kadang
Jumlah
TABEL 14
Penggunaan Metode Tanya Jawab
Frekwensi
35
18
67
120
Persentase ()
29,17
15
55,83
100
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa metode Tanya jawab dalam pelaksanaan pengajian lebih dari setengahnya (55,83 %) responden menyatakan bahwa kadang- kadang saja tanya jawab dilaksanakan, dan sebqagian kecil dari responden (29,17 %) menyatakan ada tanya jawab dalam pengajian di Majlis Ta’l !"&$%#$*6&4"<'l" ( ".'-'&" dianalisa bahwa pelaksanaan tanya jawab dalam pengajian kaum ibu belum sepenuhnya dilaksanakan oleh Ustdz/Ustadzahnya, karena kondisi jama’'0()'")'(," secara kemampuan menangkap materi relatif berbeda, karena perbedaan latar
belakang pendidikan.
TABEL 15
Alternatif Jawaban
a. Memiliki
b. Sebagian memiliki
c. Tidak memiliki
Jumlah
Pemilikan Kitab Yang Dipelajari
Frekwensi
25
10
120
persentase ()
70,83
20,83
8,33
100
dilihat dari tabel 15 sebagian besar responden memiliki kitab yang diajarkan hal ini terbukti dengan persentase (70,83 %), dengan demikian responden sangat antusias dalam mengikuti pengajian ini meskipun ada sebagian kecil responden yang memiliki kitab sebagian saja dengan persentase ( 20,83 % ). Dari tabel pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pendidikan di Majlis taklim di RW 01 dianggap sudah berhasil, dengan baik. Hal tersebut terlihat dengan data bahwa bahwa sebagian besar (79,17%) responden menyatakan pemahaman mereka tentang agama Islam banyak bertambah. Hal ini dapat diperkirakan, karena sebelumnya tingkat pengetahuan mereka masih sedikit, sehingga mereka meraskan pengetahuan mereka tentang agama Islam semakin bertambah setelah mengikuti pengajian, sedangkan sebagian kecil (12,50 %) responden menyatakan sedikit bertambah. Hal ini dapat dianalisa bahwa sebelum mengikuti pengajian pengetahuan mereka tentang agama Islam sudah cukup baik . Juga terlihat dengan data bahwa penyampaian materi dalam pengajian sebagian besar disenangi jama’'0"+'%$('"-'%'"6#&'.9P8#&'.9'0()'"Q6+6-"!$(,6'#' " materi yang disampaikan (diajarkan) dengan persentase 66,67 % dari responden yang ada. Ini dapat diperkirakan bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan membuat rasa ingin tahu yang lebih banyak sehingga mereka tetap hadir dalam pengajian didukung pula oleh Ustdz/Ustadzahnya ( 37,50 % ) Hal tersebut mengisyaratkan bahwa pengajian majelis taklim yang diadakan oleh warga RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan berhasil dan mampu meningkatkan pengetahuan agama warga.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah memberikan urian tentang kegiatan keagamaan Islam yang dilaksanakan di majelis ta’lim RW 01 Kelurahan Tegal Parang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan, maka penulis akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut :
A. Kesimpulan
1. Pengaruh Pendidikan agama Islam yang dilaksanakan di majelis ta’lim RW 01 yang dilaksanakan pada majelis taklim sangat besar terhadap pembinaan mental dan alkhlak bagi keluarga mereka dan masyarakat pada umumnya, hal ini terbukti materi yang disajikan dalam pengajian majelis taklim banyak menimbulkan ketertarikan para jama’ah yang dilihat dari persentase 66,67 % jama’ah tertarik pada materi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam pengajian
2. Pendidikan agama Islam tersebut dilaksanakan sesuai dengan kondisi masyarakat RW 01 yang butuh akan bimbingan dan pengajaran agama Islam, baik drai pengajar, waktu, lingkungan maupun alat-alat pendidikan.
3. Faktor dominan yang menunjang terlaksananya kegiatan pengajian di majelis ta’lim kaum ibu
a- Adalah kepatuhan dari jama’ahnya
b- Keseriusan para pengajarnya yang bersama-sama ingin menimba ilmu pengetahuan agama.
c- Keteladanan ustadz/ustadzah
d- Materi yang menarik
B. Saran-Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sbagai berikut :
1. Tanggapan dari masyarakat khususnya kaum ibu terhadap pelaksanaan pengajian di RW 01 sangat positif pada masyarakat di Kelurahan Tegal Parang, dengan demikian hendaknya hal ini dapat dipertahankan dan ditingkatktan agar jangan sampai penilaian terhadap kegiatan itu menjadi negatif.
2. Untuk mengatasi permasalah-permasalahn yang terjadi di masyarakat hendaklah para Ustadz/Ustadzah berperan aktif untuk membantu mencari solusinya dengan jalan memberikan pengarahan-pengarahan yang positif serta membuka forum tanya jawab setiap kegiatan pengajian dilaksanakan.
3. Hendaklah para pejabat setempat yang berwenang khususnya di RW 01 Kelurahan Tegal Parang agar membina serta memperhatikan perkembangan kegiatan-kegiatan di majelis ta’lim yang dipimpin kaum ibu
DAFTAR PUSTAKA
______________, Kapita Selekta Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1991, cet.ke-1
Ali, H. Muhammad, Strategi Penelitian Pendidikan, Bandung: Angkasa, 1993,
cet.ke-4
Ali, Hamdani, Filsafat Pendidikan, Yogyakarta: Kota Kembang, 1987
Aly, Heri, Noer, Drs, M.A, dan Drs. H. Munzier, S, M.A, Watak Pendidikan Islam,
Jakarta: Friska Agung Insani, 2003, cet.ke-2
Arifin, Muzayyin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1994, cet.ke-4
Azizy, A. Qodri, Pendidikan Agama Untuk Membangun Etika Sosial, Semarang:
Aneka Ilmu, 2003, cet. ke-2
Djamaluddin, Drs, dan Drs. Abdullah Aly, Kapita Selekta Pendidikan Islam,
Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999, cet.ke-2
Dradjat, Zakiyah, Dr, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, cet.ke-3
Kalali, M. As’ad, Kamus Arab Indonesia, Jakarta: Bulan Bintang, 1987,cet.ke2
Muhaimin, Drs, M.A, Ilmu Pendidikan Islam, Surabaya: Karya Abditama
Mukhtar, Dr, M.Pd, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: CV.
Misaka Galiza, 2003, cet.ke-1
Poerwadarminto, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia Bagian I, Jakarta: Balai
Pustaka, 1996, cet.ke-4
Purwanto, Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: Rosda Karya,
1992, cet.ke-5
Ramayulis, Dr, M.A, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 1994, cet.ke-1
Tim Penulis, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi, Jakarta:Ceqda, 2007
Zainuddin, Seluk Beluk Pendidikan dari Al Ghozali, Jakarta: Bumi Aksara,1991,
cet.ke-1
Zuahairini, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, cet.ke-2


Tidak ada komentar:

Posting Komentar