Selasa, 29 Desember 2009

RENUNGKANLAH WAHAI SAHABATKU

Sohibku …
aku memang bukan ulama’ yang hafal beribu-ribu hadits dan menulis berjilid-jilid kitab, walaupun begitu aku tetap saudaramu seakidah yang mencintai kebaikan bagimu sebagaimana aku menyenanginya bagi diriku

Sohibku …
bisa jadi engkau lebih banyak memiliki hafalan daripadaku bisa jadi engkau lebih senior dan lebih cerdas daripadaku dan lebih memahami tentang agama islam, namun kukira engkau masih mau merenungkan nasehat dari saudaramu

Sohibku …
sadarkah engkau bahwa kematian mengintai dirimu hari kebangkitan dan perhitungan ada di hadapanmu semuanya harus dipertanggung jawabkan di hadapan-Nya

Sohibku …
semua tingkahmu terlihat, tidak ada satupun yang tidak tercatat, pintu kamar bisa kau tutup dan kau kunci, lampu pun bisa kamu padamkan, tapi ada sepasang mata yang selalu mengawasimu, meskipun engkau tidak pernah melihatnya, engkau tidak bisa bersembunyi kemanapun engkau lari, dengan kemaksiatan dan kesia-siaan.

Sohibku …
kebenaran ada di hadapanmu, majelis ilmu bertebaran di sekelilingmu, tidakkah engkau tergerak untuk menghampirinya mereguk cahaya ilmu dan merasakan kesejukannya

Sohibku, …
aku memang bukan dosen yang bisa memaksamu mengerjakan tugas ini dan itu, aku juga bukan rektor yang bisa mengusirmu dari bangku kuliah, aku bukan siapa-siapa,tapi aku hanya sekedar sahabat dan saudaramu yang sedih menyaksikan cara hidupmu

Sohibku …
kesempatan dan kesehatan selama ini mungkin terlalu terbuka lebar bagimu sehingga dengan seenaknya kau sia-siakan dan kau telantarkan

Sohibku …
kehidupan penuh dengan tantangan, sementara ilmu sangat dibutuhkan, ilmu tentang Ar Rohman dan tentang bagaimana menjalani kehidupan tentang bagaimana berakhlak mulia

Sohibku …
aku memang bukan ulama’ bukan juga ahli ilmu walaupun begitu aku tetap saudaramu seakidah yang mencintai kebaikan bagimu sebagaimana aku menyenanginya bagi diriku

Sohibku … jangan sia-siakan kesempatan ini mungkin tahun depan atau bahkan besok engkau tidak bisa menemukannya lagi, lalu ketika itu penyesalanmu tiada berguna lagi, mengapa dulu aku tidak bersungguh-sungguh menimba ilmu

Sohibku …
dunia itu hina, walaupun semua orang mengatakannya berharga, dunia tetap hina dan akhiratlah yang lebih mulia dunia akan binasa sedangkan akhirat kekal selamanya. Apakah yang kau kejar wahai sohibku, sementara kematian mengejarmu ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar